-800x1069.webp)
Latihan Qurban SDN Gedongkiwo: Edukasi Iman dan Peduli Lingkungan Sejak Dini
Yogyakarta, 9 Juni 2025 – Suasana semangat kebersamaan dan kepedulian tampak jelas di SD Negeri Gedongkiwo, saat sekolah tersebut menggelar kegiatan latihan qurban pada Senin (9/6). Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang tidak hanya menanamkan nilai keagamaan kepada peserta didik, tetapi juga membentuk karakter peduli sesama dan lingkungan.
Tahun ini, SDN Gedongkiwo melaksanakan penyembelihan satu ekor sapi yang hasilnya dibagikan kepada seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar. Kepala SDN Gedongkiwo, Nur Sri Widyastuti, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum berharga untuk menanamkan nilai-nilai qurban yang sesungguhnya kepada anak-anak sejak dini.
“Anak-anak tidak hanya diajak memahami makna ibadah qurban, tetapi juga dilibatkan dalam proses pembelajaran sosial—berbagi kepada yang membutuhkan dan menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Nur Sri Widyastuti.
Salah satu hal unik dan patut diapresiasi dari pelaksanaan kegiatan tahun ini adalah penggunaan daun jati sebagai pembungkus daging qurban. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen sekolah dalam mengurangi sampah plastik sekaligus membiasakan perilaku ramah lingkungan. Daun jati yang mudah terurai secara alami menjadi alternatif pengganti plastik yang tidak hanya fungsional, tapi juga bernilai edukatif tinggi bagi siswa.
Video Latihan Qurban 2025 SD N Gedongkiwo
Sebagai sekolah yang mengusung program Adiwiyata, SDN Gedongkiwo terus mengintegrasikan nilai-nilai pelestarian lingkungan dalam setiap kegiatan pembelajaran, termasuk dalam kegiatan keagamaan seperti latihan qurban. Upaya ini sejalan dengan misi sekolah untuk membentuk profil pelajar Pancasila yang tidak hanya cerdas dan religius, tetapi juga berbudaya lingkungan.
Selain itu, momen latihan qurban juga dimanfaatkan untuk memberikan edukasi kepada siswa mengenai proses penyembelihan hewan sesuai syariat Islam, cara pengemasan yang ramah lingkungan, hingga distribusi daging secara adil dan merata. Semua proses ini dilakukan dengan melibatkan guru, siswa, komite sekolah, serta dukungan masyarakat sekitar.
Kegiatan ini membuktikan bahwa pelajaran hidup yang bermakna tidak selalu harus berlangsung di dalam kelas. Dengan pendekatan nyata seperti latihan qurban ini, anak-anak diajarkan untuk menjadi pribadi yang religius, peduli sosial, dan cinta lingkungan—bekal penting dalam membentuk generasi emas masa depan yang berkarakter dan berdaya saing.